Slider

Recent Post

Kabar Kampus

Agenda Kita

Math Education

Oase

Gallery

» » » » » » » RAHASIA PUASA
Anonymous

submitted by  : Drs. H. Ahmad Yani
sumber  : -
Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan
yang mulia merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita.
Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak
keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia
maupun di akhirat kelak. Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk
membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting
dari ibadah Ramadhan.

Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam
mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk
selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.

1. Menguatkan Jiwa

Dalam hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang didominasi oleh
hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti apapun yang menjadi
keinginannya meskipun keinginan itu merupakan sesuatu yang bathil
dan mengganggu serta merugikan orang lain. Karenanya, di dalam
Islam ada perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha
untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang membuat
kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yang bersifat
duniawi. Manakala dalam peperangan ini manusia mengalami
kekalahan, malapetaka besar akan terjadi karena manusia yang kalah
dalam perang melawan hawa nafsu itu akan mengalihkan penuhanan
dari kepada Allah Swt sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu
yang cenderung mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah
memerintahkan kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya
yang artinya:
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan
ilmu-Nya (QS 45:23).

Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil mengendalikan
hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi kuat, bahkan dengan
demikian, manusia akan memperoleh derajat yang tinggi seperti
layaknya malaikat yang suci dan ini akan membuatnya mampu
mengetuk dan membuka pintu-pintu langit hingga segala doaanya
dikabulkan oleh Allah Swt.

Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Ada tiga golongan orang yang
tidak ditolak doa mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka,
pemimpin yang adil dan doa orang yang dizalimi (HR. Tirmidzi).

2. Mendidik Kemauan

Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang
sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk melaksanakan
kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puasa yang baik akan
membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yang baik,
meskipun peluang untuk menyimpang begitu besar. Karena itu,
Rasulullah Saw menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran.

Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani seorang
muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima akan membuat
seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah mencapai keberhasilan
atau kenikmatan duniawi yang sangat besar, dan kekuatan rohani juga
akan membuat seorang muslim tidak akan berputus asa meskipun
penderitaan yang dialami sangat sulit.

3. Menyehatkan Badan

Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik dan
benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa kesehatan
jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh Rasulullah Saw, tetapi
juga sudah dibuktikan oleh para dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia
yang membuat kita tidak perlu meragukannya lagi. Mereka
berkesimpulan bahwa pada saat-saat tertentu, perut memang harus
diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk
sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam,
isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga untuk
makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara.

4. Mengenal Nilai Kenikmatan

Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan yang
Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula manusia yang tidak
pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak terasa nikmat karena
menginginkan dua, dapat dua tidak terasa nikmat karena
menginginkan tiga dan begitulah seterusnya. Padahal kalau manusia
mau memperhatikan dan merenungi, apa yang diperolehnya
sebenarnya sudah sangat menyenangkan karena begitu banyak orang
yang memperoleh sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah
dari apa yang kita peroleh.

Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh memperhatikan
dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah diperolehnya, tapi
juga disuruh merasaakan langsung betapa besar sebenarnya nikmat
yang Allah berikan kepada kita. Hal ini karena baru beberapa jam saja
kita tidak makan dan minum sudah terasa betul penderitaan yang kita
alami, dan pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat
dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk air.
Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik kita untuk
menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah berikan agar kita
selanjutnya menjadi orang yang pandai bersyukur dan tidak
mengecilkan arti kenikmatan dari Allah meskipun dari segi jumlah
memang sedikit dan kecil. Rasa syukur memang akan membuat nikmat
itu bertambah banyak, baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi
rasanya, Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS 14:7).

5. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain

Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita
bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab
pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir
hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah
kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan
dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya
yang mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi,
seperti penderitaan saudara- saudara kita di Ambon atau Maluku,
Aceh dan di berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yang terjadi di
berbagai belahan dunia lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak,
dan sebagainya.

Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu, sebelum
Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar
dengan demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi
persoalan-persoalan umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak
hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, tapi juga
bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang
kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta,
kikir dan sebagainya.

Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui (QS 9:103).

SAMBUT DENGAN GEMBIRA

Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting bagi
kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus menyambut
kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa gembira
sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita bisa melaksanakan
ibadah Ramadhan nanti dengan ringan meskipun sebenarnya ibadah
Ramadhan itu berat.

Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus kita
tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan
Ramadhan tahun sebagai momentum untuk mentarbiyyah (mendidik)
diri, keluarga dan masyarakat kearah pengokohan atau pemantapan
taqwa kepada Allah Swt, sesuatu yang memang amat kita perlukan
bagi upaya meraih keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang
hingga kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang mengalami
krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan memantapkan iman dan
taqwa, tapi malah dengan menggunakan cara sendiri- sendiri yang
akhirnya malah memicu pertentangan dan perpecahan yang justeru
menjauhkan kita dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.

Oleh karena itu, tepat apabila tema Ramadhan tahun ini adalah:
JALIN UKHUWAH, SATUKAN LANGKAH. Semoga hikmah
Ramadhan tahun ini dapat memperbaiki diri, keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara kearah yang diridhai Allah Swt. Selamat
Menunaikan Ibadah Ramadhan 1434 H. 

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Memahami Keindahan Matematika

Tidak ada komentar:

Leave a Reply